Pelecehan Penggemar Dituding Menyebabkan Georginio Wijnaldum Hengkang

Aksi oknum penggemar Liverpool yang melecehkan dirinya dituding menjadi penyebab di balik Georginio Wijnaldum hengkang dari klub tersebut. Hal ini disampaikan sang pemain usai menahan diri untuk tidak berbicara terkait hal ini. Ia pun menuding pelecehan daring yang diterimanya mendorongnya tidak lagi ingin berkarir di bawah bendera Liverpool.

Gabung di M88 Sekarang

Di Balik Georginio Wijnaldum Hengkang dari Liverpool

Georginio Wijnaldum akhirnya mulai membuka suara perihal isu hengkangnya dirinya dari Liverpool. Ia pun mengatakan bahwa keputusannya ini dipengaruhi oleh banyak hal, Salah satunya adalah pelecehan yang diterimanya dari oknum penggemar Liverpool di media sosial. Pelecehan ini semakin intens terjadi jelang berakhirnya masa kontraknya di Liverpool.

Sang pemain tengah berkebangsaan Belanda tersebut akhirnya baru-baru ini memasitkan pindah ke PSG. Hal ini terjadi setelah pihaknya gagal mencapai kesepakatan dengan Liverpool untuk memperbarui kontraknya di klub tersebut.

Tak hanya itu, sang pemain berusia 30 tahun tersebut akhirnya buka suara terkait isu Georginio Wijnaldum hengkang dari Liverpool. Ia pun mengarahkan kemarahannya kepada aksi pelecehan daring yang diterimanya dari oknum suporter. Sang pemain tengah tersebut juga bersikeras bahwa dirinya kerap menjadi kambing hitam. Hal ini terjadi setiap kali Liverpool kalah, terlepas dari catatannya telah bermain di 38 laga Liga Primer Inggris bersama tim asuhan Jurgen Klopp pada musim lalu.

Kepastian Georginio Wijnaldum Hengkang

Terkait hal ini, sang pemain berujar bahwa media sosial turut menjadi salah satu pendorong keputusannya tersebut. Ketika hasil pertandingan tidak sebaik yang diharapkan penggemar, tak sedikit oknum yang menjadikannya pihak yang bersalah. Mereka bahkan terang-terangan meminta dirinya pindah.

Padahal, setiap kali ia berlatih dan menjalani laga, ia selalu berupaya memberikan hal terbaik bagi tim dan seluruh rekannya. Bahkan bagi dirinya sendiri, Liverpool memiliki ikatan yang mendalam dengan dirinya. Ia sangat mencintai Liverpool, namun sayangnya pihak penggemar tidak melakukan hal yang sama terhadap dirinya.

Langkah Berikutnya

Selanjutnya, ia pun berujar bahwa menurutnya mungkin penggemar di stadion dan media sosial adalah dua kelompok yang berbeda. Para penggemar yang hadir di stadion selalu memberikan dukungan kepadanya. Bahkan ketika para penggemar kembali hadir setelah pelonggaran aktivitas publik dan menyadari dirinya akhirnya akan hengkang, mereka tetap memberikan dukungan. Bahkan dirinya pun mengapresiasi sikap para pendukung tersebut yang memberikan salam perpisahan yang baik bagi dirinya.

Sementara hal sebaliknya akan terjadi di media sosial. Apabila Liverpool kalah, maka dirinya akan selalu disalahkan. Ada momen-momen tertentu ketika ia merasa seandainya para penggemar tersebut tahu tantangan yang dialaminya, maka kemungkinan mereka akan mengambil sikap sebaliknya. Tak banyak oknum penggemar yang tahu juga bahwa ketika ada pemain lain yang memilih untuk rehat karena kondisi fisik yang kurang optimal, ia memilih untuk bertindak sebaliknya. Namun sayangnya tidak banyak pihak yang mengapresiasinya untuk hal-hal semacam ini.

Lebih lanjut, ia sendiri juga mengatakan bahwa tidak selamanya ia bermain dengan baik. Namun setelah laga berakhir, ia akan selalu menilai dirinya sendiri. Ia telah memberikan perjuangan terbaik bagi tim. Ia telah berjuang keras untuk menjadi lebih baik setiap saat. Bahkan ketika menjalani perawatan bersama tim fisiologi, ia berupaya untuk mendapatkan perawatan terbaik seefektif mungkin. Ia bahkan tidak ingat pernah mengambil jeda rehat dari tim, di tengah banyaknya laga yang harus dijalaninya. Namun sayangnya hanya sedikit pihak yang memperhatikan langkah seperti ini.

Check Also

Ruben Stelles Bersumpah Southampton Akan Terus Berjuang

Ruben Stelles bersumpah bahwa Southampton akan terus berjuang hingga titik terakhir. Hal ini ia sampaikan …